Terimakasih kepada "Ghozali Everyday", dari kami yang hanya sekumpulan 'buruh-kontrak'
Sukses Itu Gimana sih?
Siapa sih di antara kalian yang sudah ngerasa kerja keras banting-tulang, tapi hasilnya masih gini-gini aja? Kerja dari pagi hingga malam, bahkan tak jarang hingga pagi ketemu pagi. Kerja dengan hasil yang tak seberapa, malah rasa-rasanya penat dan lelah lah yang menjadi 'Raja'.
Lah, ini kerja apa dikerjain ya? Jadi pengen 'sambat'.
Mimpi-mimpi Ku dan Mu Sumber : Pixabay |
Tapi ya namanya juga hidup. Meskipun kita sudah bekerja dengan keras, tak jarang hasilnya belum sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan terkadang pikiran merasa tidak adil pun 'mencak-mencak' juga di dalam kepala.
Bahkan belakangan ini rasa pengen 'sambat' campur terkesima, terkejut hingga terheran-heran pun sepintas muncul. Saat mendengar berita seorang anak muda yang mampu meraup uang hingga 1,5 Miliar rupiah dengan cara yang terkesan remeh temeh, yaitu menjual foto hasil 'selfie'.
Pemuda yang mendadak menjadi seorang jutawan itu ialah "Ghozali Everyday" yang bernama asli Sultan Gustaf Al Ghozali. Seorang Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), D4 Program Studi Animasi. Kumpulan foto 'selfie'-nya sendiri diambil dalam kurun waktu lima tahun, serta dilakukannya setiap hari.
Menurut berita harian Kompas Tekno, foto-fotonya tersebut berhasil viral setelah diunggah melalui sebuah situs yang bernama opensea sebagai bisnis Non Fungible token. Dimana, setelah mengunggah foto-fotonya itu, ia lalu menjualnya dengan harga floor price 0.3 ETH atau setara 14.3 Juta rupiah, sampai yang termahal mencapai 66.346 ETH Setara 1.3 Trilliun.
Wow, Sungguh angka yang fantastis dan bukan main-main. Ga kebayang, seandainya kita yang mendapatkan uang sebanyak itu, pastilah kita akan berpikir untuk apa uang sebanyak itu.
Dan seandainya digunakan untuk mentraktir nasi padang orang sekampung pun pasti ga bakalan habis itu uang. Atau jangan-jangan malah bisa 'ngebeli' warung nasi padangnya plus dengan para pegawainya.
Eh jadi geli juga ngebayanginnya.
Baiklah, mari kita tinggalkan sejenak segala kekaguman, keheranan serta 'kemelasan' diri terhadap sang "Ghozali Everday." Dan mari kita sedikit lebih serius untuk menelaah si Ghozali, yang berhasil menjadi seorang miliarder.
Kreatif, jeli melihat peluang serta konsisten
Tidak bisa dipungkiri lagi, bila kita terbiasa dan terlatih untuk berpikir kreatif, pasti hal-hal yang terlihat biasa-biasa saja akan dengan mudah kita ubah menjadi sesuatu yang bernilai. Yaps, sama halnya dengan Ghozali, yang mampu merubah nilai dari foto selfienya yang semula biasa saja menjadi sesuatu yang terlampau luar biasa.
Namun demikian, kreatif saja tidak cukup, rasa ingin tahu, serta kejelian dalam melihat peluang juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Ghozali. Ia pasti tidak serta-merta melakukan hal yang konyol begitu saja jika tidak mempertimbangkan sebelumnya peluang, serta prospek kemajuan dunia aset digital kedepannya. Yang pasti, ia memiliki keyakinan bila karya apapun itu, kelak pasti akan menemukan peminatnya. Jadi, kalian-kalian jangan sungkan-sungkan berkarya ya, terus saja serta yakin bahwa kelak semua karyamu akan menemukan penikmatnya.
Dan yang terakhir, serta tak kalah penting ialah sikap konsisten. Sikap yang teguh serta gigih dalam memperjuangkan apa yang diharapkan. Konsisten, meski tak jarang berbagai macam hambatan pasti menghantui setiap usaha yang dilakukan. Kita mungkin saat ini memandang Ghozali sebagai orang sudah nyaman dengan uang yang melimpah dari hasil karyanya. Namun siapa yang tahu, konsistensi yang berusaha dipertahankannya selama lima tahun untuk berswafoto, bisa saja dilakukannya dengan mengorbankan banyak hal hingga 'berdarah-darah'.
Berdarah-darah? hmm lupakan.
Jadi, bagi yang sedang berusaha membangun cita-cita serta karyanya, tetap semangat ya. selalu yakin dan tetap konsisten, bahwa setiap usaha yang kita lakukan akan berbuah manis.
Salam.
Yakinlah, setiap karya kelak akan menemukan penikmatnya
Setiap senyum akan menemukan pemiliknya
-Getah Damar-
Tak ada yang istimewa dengan foto2 Ghozali itu. Tapi dasar rejeki. Nenek 2lansia juga bisa selfie kayak gitu .... Ha ha ... Selamat sore ananda Supriyadi.
ReplyDeleteIya ibu Nur, sebetulnya foto-foto Gozali itu B aja. Hehe. Tapi ulet dan tekunnya itu lo yang bikin keren. bisa sampe lima tahun gitu-gitu aja posenya. Dan kalau dilihat terus jadi pengen ngakak jadinya.
DeleteSalam sehat bua ibu sekeluarga.
Ayoo terus semangat ya kakak
ReplyDeleteHai Angel, oke terimakasih. Mari semangat buat kita semua. Salam
DeleteKreatif dan jeli, betapa penting ya....
ReplyDeleteHalo Mas Akhmad. Betul mas, Kreatif jeli serta konsisten yang saya dapat dari Ghozali ini. Semoga kita bisa sesukses dan seberuntung Ghozali. Salam
DeleteArtikel yang bagus. Kerja keras saja tidak cukup, tapi juga harus kerja cerdas, tahu triknya, pandai memanfaatkan peluang, serta hokinya gede. Contohnya ya Ghozali ini dengan NFT. Saya juga pernah baca seorang cleaning service yang rajin menabung mendapat hadiah mobil BMW dari bank swasta atau di luar negeri sana seseorang yang tidak sengaja menemukan lotere di tempat sampah justru menang lotere dan kaya mendadak, tapi ada orang yang rajin membeli lotere malah tidak pernah manang. Di sisi lain, ada yang sudah kerja keras masih gitu-gitu aja. Semoga apapun profesi kita selalu diberkahi dan beruntung. Aamiin
ReplyDeleteHalo Mas Vicky. Betul, ada yang sudah kerja keras, tapi masih belum seberhasil yang kerjanya terkesan bercanda, namun tapi gajinya malah serius. Hehehe.. Memang betul, hidup itu saling pandang memandang, istilah jawanya sawang-sinawang. Salam
DeleteSaya waktu pertama baca Ghozali bisa dapat duit miliaran gitu itu bagaimana caranya ya, padahal hanya kumpulan foto selfie, tapi ternyata ketekunan dirinya dan juga bisa melihat peluang makanya bisa berhasil.
ReplyDeleteKerja keras juga belum cukup, harus diimbangi dengan kerja cerdas.
Sepakat mas Agus, Kerja Cerdas memang perlu. saya jadi banyak belajar dari si Ghozali ini. Kok bisa lo, foto doang bisa kaya mendadak. Salam Mas agus
DeleteNah ini yang tidak semua orang bisa, sepertinya kerja keras dan kerja cerdas juga belum cukup, ada unsur keberuntungan juga kayaknya. Ghozali "Bejo" everyday.😁
DeleteTeam work is always better and useful but covid-19 out break made people lonely. Good job. I loved the article. Happy weekend.
ReplyDelete
Deleteit's true that covid 19 makes us unable to work together optimally. May we all always be healthy
kerja keras, minimal, ya, dapat rezeki halal....
ReplyDeleteSiip deh untuk Ghozali.....
Betul Bang, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Semoga kita semua bisa sepeti ghozali. Salam
Deletethankssssssssssssssssss
ReplyDeleteyou're welcome. Thank you for visiting, greetings healthy for us
DeleteNice post ^^ Have a good weekend
ReplyDeleteThank you my friend. keep your health
DeleteKisah yang inspiratif. Sebenarnya, kerjaan buat selfi photo ga berat-berat amat ya, tapi ya itu dia, ke"betah"an dia melakukan dan negeposin setiap hari, mesti diacungin jempol. Ga peduli dunia mau apa, yang penting selfi tiap hari selama bertahuntahun 😉
ReplyDeleteBetul kak. Konsisten adalah kunci. Biar bagaimanapun kalau tekun dan konsisten, hal sederhanapun bakalan jadi oke di kemudian hari. Bukan begitu kak? salam sehat
Deletebanyak orang yang memiliki nama Ghozali akhirnya jadi orang besar ya mas supriyadi, termasuk Ghozali dalam artikel di atas. Inspiratif dengan mengambil moment keseharian foto fotonya untuk sumber moneynya. Salut. ^^
ReplyDeletehehe betul mbak mbul. Mungkin dia salah satu orang yang paling bejo sedunia. Dengan modal selfie aja udah bisa jadi jutawan. Semoga bisa nular ya..
DeleteAyo mas Supri, mulai sekarang sering selfie lalu upload ke blog ini, siapa tahu jadi rejeki.😄
Deletebetul kadang kala rejeki ada saja datangnya dari berbagai penjuru..termasuk kemujuran Ghozali..Keren hehehe
Deletekejadian Ghozali ini emang mengagetkan semua orang ya. beberapa masih gak habis pikir ngebandingin kualitas obyek yg dibeli dgn nominalnya. tapi ya, namanya rezeki.
ReplyDeleteseperti mas supri tulis soal konsistensi, hal ini jadi momok buat orang yg berusaha berkarya. semoga kita dimudahkan untuk konsisten, sampai karya2 kita menemukan penikmatnya.
Iya betul mas. Konsisten adalah kunci. Semoga kita semua bisa konsisten untuk berkarya
DeleteSuka sekali saya baca sudut pandang ghozali yang lain di sini: konsistensi.
ReplyDeleteKita kadang mengklaim karya kita bisa saja jauh lebih keren dari si mas ghozali ini. Tapi apakah konsistensi kita sudah bwgitu kuat bertahun tahun.
Saya kalo disuruh foto setiap hari gitu paling juga gak sanggup.
Quote di akhir tulisan juga keren bgt
betul kak, soal karya kita gampang puas dan merasa paling keren. Padahal, apakah bisa sekonsisten Ghozali? salam
DeleteVery nice post ;D I really like your blog.
ReplyDeleteBlog
Hei, Thanks for visiting my thread. i hope you enjoy
Deletekisah yang beri banyak inspirasi
ReplyDeleteBenar kak, kisah yang sungguh menginspirasi. Salam
DeleteSelain ketekunan keberuntungan juga lagi memihak ke Ghozali.
ReplyDeleteTitik temu yang pas bang. Antara kesiapan dan kesempatan bertemu di satu titik. Kita kapan ya? hehe salam
DeleteWah udah empat bulan belum update lagi nih mas Supri, apa lagi ngumpulin foto selfi kayak Ghozali ya.😅
ReplyDeleteLagi healing-healing nih mas Agus. xixi biasa, anak muda banyak patah hatinya , eh.
Delete