Diversity In Unity : Berbeda itu istemewa!
Beda=Satu
Waktu itu minggu
pagi sekitar pukul tujuh. Tepat saat hape miliku berdering nyaring memberitahu bahwa
sebuah pesan masuk.
“tringg..!” lagi
ia berbunyi nyaring memekakkan telinga. Dengan dering demikian, aku sudah paham
betul pesan apa yang sebenarnya masuk kedalam hape miliku. Hanya satu dan tiada
yang lain.
Berani beda, Berani Bersatu dong! Sumber : Pixabay |
Ah, Sebuah pesan yang berisi peringatan adanya alarm kerusakan! Alarm pada perangkat telekomunikasi yang biasa aku kerjakan. Pening juga kepalaku membacanya!
“Hei, ini minggu
pagi! Tidak bisa kah kau bermasalah pada esok hari, jangan hari ini!” aku
bergumam dan memarahi hape yang ada di depanku. Kesalku bukan tanpa sebab,
selain karena hari libur kerja, hari ini adalah hari yang sakral bagiku, karena
harusnya aku segera bergegas untuk pergi beribadah di Gereja.
Tak lama berselang,
bergetar lagi hapeku. Ah, ternyata lebih awal si Bos menghubungi. Hendak ku
tolak, tak patut jua. Selain karena memang kewajibanku, tentu saja perihal
beribadah adalah nomor satu.
“Mas, tolong
segera di troubleshoot ya alarmnya”
perintah bos pada kalimat didalam layar hape
“Pak, kalau dikerjakan
siang sekitar pukul dua bagaimana?”
“Waduh mas, ga
bisa. Perangkat yang menjadi cadangannya sudah tidak bekerja, dan yang bekerja sekarang hanya
satu unit, itu pun sudah dalam kondisi yang kritis”
“tapi saya ada
ibadah pak, ga bisa nanti ya?”
“Wah, kalau ngelihat
alarmnya harus segera ditangani ini. Ya sudah, coba kamu hubungi Teman-teman
yang lain untuk membantu”
Wah ide bagus,
pikirku. Segera aku menghubungi beberapa teman untuk membantu menangani kerusakan
yang ada. Selang berapa lama, akhirnya ada juga teman yang sudi membantu.
Dan dia adalah Pak Tono. Beliau bahkan mempersilahkan ku untuk beribadah terlebih dahulu tanpa perlu merisaukan
pekerjaan.
“Iya, saya
bantu. Ya sudah, yang terpenting kamu selesaikan dulu ibadahmu, selebihnya itu
urusan nanti” Pungkasnya.
Tentu saja waktu
itu aku merasa senang serta merasa berhutang budi pada Pak Tono. Kemudian,
selepas mengucap terimakasih dan sedikit berbasa-basi, aku kembali bergegas untuk
bersiap ke gereja.
Secuil kisah di
atas adalah salah satu pengalamanku merasakan indahnya pluralisme di lingkungan
tempatku bekerja, selain masih banyak hal menarik serta baik yang lain. Di
sini, keberagaman adalah hal yang istimewa, selain karyawan yang memiliki latar
belakang beragam, Bali dengan latar budaya yang kuat dan tenggang rasa serta
toleransi yang besar mungkin adalah salah-satu sebabnya. Yang secara tidak
langsung mempengaruhi pula lingkungan tempat saya bekerja.
Oiya, budaya
saling bantu saat hari besar keagamaan juga sering kami lakukan. Semisal ada
salah seorang teman yang berhalangan melakukan pekerjaan mendesak, kami yang
berkeyakinan lain juga wajib membantu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Sungguh, suasana
kebersamaan yang indah ditengah perbedaan. Entah dari suku apapun atau
keyakinan apapun rasa-rasanya semua menjadi padu dan damai. Namun, rasa bangga
akan kesatuan dalam perbedaan itu sedikit terusik akhir-akhir ini. Ya, terusik
karena ulah dari beberapa oknum yang mengatas namakan keyakinan ataupun golongan,
yang jelas-jelas menciderai perasaan orang-orang yang mencintai kedamaian.
Bukankah, di
langit yang biru, selalu menghadirkan matahari pada siang dan bulan pada malam? Serta bintang-gemintangnya
yang berkerlip-kerlip terang? Yang seakan memberitahu kita bahwa seluruh alam
semesta ini memiliki ragam serta rupa yang berbeda kawan.
Lalu bagaimana
dengan Pelangi yang selalu membaurkan seberkas cahaya tampak? Hingga membuatnya
menjadi Mi-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U, bukankah
itu indah kawan?
Ah, lalu saja otakku berkelana pada tokoh-tokoh hebat semacam Mahatma Gandhi dan Gusdur serta Pahlwan-pahlawan kemanusiaan yang lain. Yang selalu menghujamkan kuat dalam benak ini “Bhineka Tunggal Ika!”
Salam persatuan
Udah gitu aja, kalau Kamu dan Dia, bersatunya kapan?
awal dan akhirnya seperti biasa bahasa kiasannya jempol
ReplyDeletedan untuk pak tono, beliau akhirnya mau menggantikan posisi mas supriyadi karena ada ibadah di gereja hari Minggu untuk tanganin kerjaan dadakan. Teknisi listrik ya? Sungguh indahnya saling membantu di tengah perbedaan ya. Salut ^^
Iya Mbak Mbul. Kami teknisi perangkat BTS Telekomunikasi., jadi harus selalu siaga menjaga agar perangkat selalu On. Terimakasih.
Delete... ungguh, suasana kebersamaan yang indah ditengah perbedaan. Entah dari suku apapun atau keyakinan apapun rasa-rasanya semua menjadi padu dan damai. Saya senang dengan narasi ini Mas Supriyadi. Tanpa perbedaan kehidupan ini tak berwarna. Selamat malam. Terima kasih telah berbagi.
ReplyDeleteSelamat malam juga ibu, Terimaksih kembali telah berkunjung. Salam sehat untuk keluarga di Rumah.
DeleteHai Kak, aku salut sama Pak Tono yang mau menggantikan karena tidak jarang ada yang mau menggantikan.
ReplyDeleteBekerja dengan totalitas tapi ibadah jangan sampai lupa.
Toleransi juga harus tetap terjaga agar hidup tetap rukun.
Semangat Kak!
Semangat Kembali Kak Einid! Iya, budaya lingkungan kerja saya cukup baik mengenani toleransi dan kebersamaan. Semoga kita selalu padu dan damai. Salam!
DeleteSemoga selalu jauh dari lingkungan toxic ya Kak.
DeleteYuhuu Kak, anyway, belum ada post terbaru juga nih?
Hehe iya kak, sibuk banget nih. Tapi bentar lagi meluncur kok tulisan terbarunya. Terimakasih
DeleteBeautiful blog
ReplyDeleteHei, thanks for visiting. Stay health my friend
DeleteSangat-sangat sependapat perbedaan itu indah!.
ReplyDeleteSalut dengan sikap toleransi tinggi dari pak Tono.
Dan tentu saja pantas jadi contoh untuk semua pembaca.
Iya mas Himawan. Beliau senior saya di tempat kerja. Salam sehat dan kuat Mas!
DeleteSure, friend.
ReplyDelete
ReplyDeleteHey dear! Loved your post and allready followed your blog, i want invite you to visit and follow my blog back <3
www.pimentamaisdoce.blogspot.com
Thanks my friend for visiting my blog. So i will visiting your blog too.
DeleteYour post is peaceful, and beautiful.
ReplyDeleteThanks my friend for visiting back on my pages.
Deletekalaulah semua orang seperti pak tono........
ReplyDeleteIya kak, pasti menenangkan. Hehe salam sehat kak Anies.
Deletebaru engeh, blognya sudah dotcom tetnyata mas supriyadi...wah tambah keren saja nih nanti pasti tulisannya, ditunggu cerpennya mas hehehehe
ReplyDeleteIya Mbak, Mbul. Terimakasih sudah berkunjung, ditunggu saja ya cerpennya. lagi banyak kesibakuan nih hehehe
DeleteFabulous blog
ReplyDeletethanks my friend
Delete