"Sebuah Dinding"
Daun-daun dari
beberapa pohon mahoni bergemerisik ditiup angin. Sesekali tempo,
batangnya berderat berbunyi saat beradu gesek
dengan dinding tua yang berdiri kokoh disampingnya karena tertiup oleh hembusan
angin yang datang. Beberapa orang muda mengerumuni dinding tersebut, terlihat
seseorang berada pada salah satu sisi dinding, ia bergelantungan dengan
memegang batu-batu yang tertempel khusus pada dinding.
Tentu saja dengan menggunakan beberapa
perangkat pengaman diri sebagai pengaman saat bergelantungan dan memanjat
dinding tersebut. Ya, dinding tua yang setinggi 15 meter berkonstruksi beton
dan berwarna oranye itu adalah sebuah dinding untuk olahraga panjat dinding
yang sarat dengan kisah dan sejarah.
Dan Ini adalah
kisah tentang perjalanan waktu Si dinding tua tersebut. Dinding panjat yang berlokasi
di Universitas gajayana Malang ini mulai dibangun pada tahun 1991, dan selesai
dua tahun setelahnya. Pada awal mula pembangunan, dinding tersebut sebenarnya
tidak diperuntukan untuk wahana olahraga panjat dinding, namun dibangun sebagai
tempat untuk meletakan tandon air milik Universitas. Akan tetapi melihat lokasi
pembangunan dan bentuk konstruksi yang ideal, maka sekelompok mahasiswa yang
menamakan diri mereka KAPA’85 (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Universitas
Gajayana Malang 1985), meminta kepada
pihak Universitas untuk membangun sebuah dinding panjat sebagai fasilitas
penunjang latihan. Mengingat waktu itu
ketersediaan fasilitas dinding panjat di Kota Malang masih minim, sehingga
apabila hendak berlatih mereka tidak harus pergi ke tebing yang lokasinya cukup
jauh.
Di usia yang
sudah mencapai 26 tahun, dinding ini pernah menjadi bagian dari sejarah
kejayaan olahraga panjat dinding di Kota Malang. Menurut penuturan beberapa
pengiat panjat tebing kota malang, di era tahun 90-an hingga awal 2000-an Kota malang
merupakan gudangnya pemanjat handal, mulai dari kejuaraan tingkat daerah Jawa
timur hingga nasional, malang mampu menunjukan tajinya. Dan salah satu dinding
panjat yang digunakan untuk berlatih kala itu adalah si dinding beton ini. Ya, cukup membanggakan, meski kondisi dinding
yang terbuat dari beton ini tak semegah dan sementereng dinding-dinding fiber
yang kekinian, namun dapat memberikan sumbangsihnya kepada prestasi para
pemanjat tebing kota Malang kala itu.
Tidak hanya sebagai tempat berlatih, sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan potensi dan prestasi Atlet panjat tebing Malang serta jawatimur, maka beberapa even
kejuaraan pun pernah dilaksanakan menggunakan dinding tersebut. Mulai dari kejuaraan
bertajuk LPD 1 & 2 (Lomba Panjat dinding), GMCC 1993 & 1995 (Gajayana Malang Climbing
Competition), dan MACCO ( Malang Climbing Competition).
Dan beberapa rekam gambar yang tersisa, mungkin bisa menyegarkan kembali memori ingatan pengiat panjat pada masa itu. Atau sebagai inspirasi dan suntikan semangat bagi pemanjat muda era kini.
Alle!
|
Sebuah Event panjat yang dihelat waktu itu LPD 1. MEWAH (Mepet Sawah) 😃 |
|
Lomba Panjat Dinding 1 |
|
Lomba Panjat Dinding 2 |
|
Vintage ; suasana lomba kala itu, entah tahun berapa. |
|
Awas Gambling I ! aksi pemanjat saat itu |
|
Warna dan gaya baru, pada MACCO |
|
Awas Gambling II ! benar-benar bernyali |
|
Berfoto dengan para juara. hayo ada yang tahu siapa saja juaranya? |
Comments
Post a Comment
terimakasih telah membaca tulisan ini, saya sangat senang bila anda berkenan meninggalkan jejak. salam