Catatan perjalanan ; Memanjat di tebing baru bedengan Kabupaten Malang
"Cikal Silent : Jalur Panjat Bouldering yang menantang, yang
Terlarang"
Pernah
mencoba pemanjatan secara boudering?
Atau belum mengenal, apa itu bouldering? Menurut Wikipedia (Boulder) bouldering adalah pemanjatan yang
dilakukan pada batuan tebing alam atau dinding panjat buatan, yang tidak
terlalu tinggi berkisar 5 meter tingginya. Pemanjatan dilakukan tanpa harnest dan tali pemanjatan yang sebagai pengaman, biasanya pemanjatan hanya
menggunakan sepatu khusus panjat, magnesium untuk menjaga jari - jari tetap
kering, dan matras untuk menahan tubuh saat akan terjatuh, untuk mengurangi
resiko cedera.
Beberapa
waktu lalu, teman-teman dari komunitas panjat, yang menamakan diri mereka “AMS
Climbing Team” menyambangi tebing yang berada didekat Kota Malang. Tepatnya di
Dukuh Selokerto, Desa Selorejo Kab. Malang. Dapat ditempuh sekitar 1 jam dari
Kota Malang, waktu tempuh bisa lebih cepat jika jalanan tidak macet, dan tidak sering mampir beli camilan ataupun
minum kopi dipinggir jalan tentunya 😆😆😆. Umumnya, orang-orang lebih
mengenal tempat ini dengan sebutan “Bedengan”. Bedengan adalah tempat Wisata
yang berkonsep Wisata Alam, dimana hutan-hutan pinus mendominasi pepohonan yang
berada disana. Biasanya, orang-orang menghabiskan waktu diakhir pekan dengan
berkemah ataupun sekedar melepas penat dengan menikmati segarnya sungai dan
hawa sejuk yang ada disana. Untuk biaya masuk ke Bedengan cukup membayar
retribusi parkir sebesar Rp 3.000 dan Rp 10.000 untuk yang hendak berkemah.
Untuk
tebing yang berada di bedengan, memiliki jenis batuan yang diperkirakan
andesit, dan perkiraan ini dapat disanggah
hingga ada bukti data, dan penelitian yang harus dilakukan disana
tentunya. Karena umumnya dalam dunia panjat tebing, ada dua jenis batuan yang
sering digunakan sebagai wadah olahraga panjat tebing di Indonesia, yaitu batuan karst, yang biasanya dominan berwarna putih, dan andesit yang biasanya dominan
berwarna hitam.
Tebing
di Bedengan sendiri belum memiliki jalur yang dikhususkan untuk pemanjatan
tebing. Entah apapun penyebabnya, yang pasti akan sangat menarik apabila jalur
panjat tebing dibuka di Bedengan, dengan tetap memperhatikan etika-etika dan
peraturan dalam membuka jalur baru panjat tebing tentunya.
Mungkin
salah satu penyebab tidak dibukanya jalur panjat tebing di Bedengan,
dikarenakan sakralnya daerah tersebut bagi masyarakat sekitar, karena terdapat
sebuah punten/tempat suci yang digunakan untuk sembahyang bagi
masyarakat sekitar. Selain itu, beberapa titik batuan, tidak terbentuk dengan
solid dan kuat. Terkadang, jika salah dalam memegang, maka batuan tersebut akan
lepas.
Terlarang
Untuk Dipanjat, lalu lahirlah “Cikal”.
Ada pengalaman menarik yang dialami
rekan-rekan saat melakukan pemanjatan. Mereka sempat ditegur oleh seorang bapak
yang berusia lebih dari 50 tahun, dan mengaku sebagai penjaga tempat tersebut.
Beliau meminta untuk tidak berlaku aneh dan memanjat pada tebing tersebut.
Menurut cerita yang dituturkan oleh bapak tersebut, tebing-tebing dibedengan
dan sekitarnyanya merupakan tempat yang sakral, dan menurut beliau bahwa tempat
tersebut merupakan “Cikal” dari adanya daerah-daerah yang ada disekitarnya.
Karena terdengar unik, kata “Cikal” yang
diucapkan oleh bapak tersebut, munculah ke-isengan untuk memberikan nama jalur
yang dipanjat, dengan nama “Cikal-Silent”
dengan tambahan Silent dibelakangnya
yang diambil dari kata bahasa inggris yang berarti diam. Jika diartikan secara
keseluruhan berarti Cikal/asal muasal yang diam, dikarenakan dilarang membuat
keributan dan kegaduhan pada daerah tersebut.
Pemanjatan
pada jalur yang telah diberi nama Cikal, dilakukan percobaan pemanjatan oleh teman-teman.
Terjatuh berkali-kali adalah “lagu” biasa yang terdengar berulang saat mencoba
memanjat jalur Cikal Silent. Beberapa kali percobaan pemanjatan memang gagal,
namun tak membuat semangat teman-teman luntur. Tanpa matras, hanya menggunakan
sepatu panjat dan chalk bag. Erangan-erangan
saat pemanjatan pun keluar sebagai pelampiasan tenaga yang dikuras untuk
memanjat. Jari-jari kuat mencengkram berpadu dengan putihnya magnesium, kaki
yang menari-nari diatas pijakan bebatuan tebing menambah kesan seni yang kuat
pada setiap gerakan yang dilakukan.
Dari sekian banyak yang mencoba, hanya
ada dua orang yang mampu mancapai titik Top dalam pemanjatan Cikal Silent
yaitu, Ucil dan Dayu, begitulah biasanya nama mereka dipanggil. Memang, dua orang
inilah yang terkuat dari sekian pemanjat yang mencoba jalur Cikal Silent.
Selain kuat, pengalaman, terlatih dan kecerdikan dalam membaca jalur serta
menentukan gerakan yang dipilih saat memanjat adalah kelebihan dari kedua
pemanjat ini.
Rangkuman kegiatan yang tersaji rasanya lebih nikmat bila ditampilkan melalui kumpulan potret yang didapat selama melakukan pemanjatan.
Berikut ini potret kegiatan pemanjatan pada tebing di Bedengan :
Society : Memanjat untuk bersosial, bukan panjat sosial. |
Besar harapan semoga potensi yang ada
bisa dikelola dengan baik dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat
sekitar, terkhusus untuk tebing-tebing yang ada. Namun, tetap memperhatikan
berbagai aspek, seperti lingkungan, keamanan dan norma-norma yang berlaku
pada masyarakat sekitar.
Saran, untuk yang hendak melakukan aktivitas panjat tebing alam, pastikan keamanan juga norma-norma yang berlaku pada masyarakat sekitar, ingat, selalu hargai kearifan lokal karena dengan kearifan lokal-lah, biasanya kelestarian alam, khusunya tebing tetap terjaga. Jika belum pernah melakukan panjat tebing, dan ingin melakukannya, carilah informasi pada orang yang tepat dan berkompeten. Karena olahraga ini adalah olahraga yang mengandung resiko yang cukup tinggi, sehingga keamanan pemanjat adalah mutlak, dan alangkah baiknya bergabung bersama komunitas untuk mengetahui ilmu dasar mengenai panjat tebing.
Saran, untuk yang hendak melakukan aktivitas panjat tebing alam, pastikan keamanan juga norma-norma yang berlaku pada masyarakat sekitar, ingat, selalu hargai kearifan lokal karena dengan kearifan lokal-lah, biasanya kelestarian alam, khusunya tebing tetap terjaga. Jika belum pernah melakukan panjat tebing, dan ingin melakukannya, carilah informasi pada orang yang tepat dan berkompeten. Karena olahraga ini adalah olahraga yang mengandung resiko yang cukup tinggi, sehingga keamanan pemanjat adalah mutlak, dan alangkah baiknya bergabung bersama komunitas untuk mengetahui ilmu dasar mengenai panjat tebing.
Demikian pengalaman yang telah dilakukan
oleh teman-teman “AMS Climbing Team” yang dapat dibagikan pada tulisan ini, semoga bermanfaat. Terimakasih.
Salam.
Bagus kak, terimakasih informasinya
ReplyDeleteterimakasih, sama-sama
Delete